SAMPANG, Lingkarjatim.com – Pada musim cocok tanam, petani di Kabupaten Sampang enggan bercocok tanam selain tanaman padi, sebab beberapa hari ini di hantui rasa was-was akibat serangan hama tikus. Hal itu diungkap Hendra, salah satu petani yang berada di Desa Jungkarang, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang.
Menurut Hendra, dulunya para petani di desa setempat bisa menanam jagung, kacang hijau, dan jenis kacang lainnya. Namun saat ini, para petani enggan bercocok tanam jenis biji-bijian, dan lebih memilih hanya menanam padi lantaran hama tikus sering menyerang. Dan hingga saat ini belum ada solusi untuk menangani serangan hama tersebut.
Lebih lanjut, setiap tahunnya serangan hama tikus di Desa Jungkarang selalu terjadi dan meresahkan warga. Kondisi itu membuat rugi para petani, bahkan ia menilai bisa saja menjadikan ancaman terhadap ketahanan pangan di kabupaten berjuluk Kota Bahari itu.
“Selain kacang-kacangan, sejumlah lahan pertanian juga digerogoti tikus seperti, singkong dan padi. Dan kondisi ini membuat rugi para petani,” ujarnya.
Selain itu, Hendra yang juga aktif di Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Sampang ini menyatakan, jika kondisi ini harus secepatnya diatasi oleh dinas terkait, karena masyarakat kurang memahami cara penanganannya atau membasmi serangan hama tersebut.
“Kalau di daerah Jawa ada penanganan pembasmian hama tikus, semoga saja di Sampang juga ada,” harapnya.