SURABAYA, Lingkarjatim.com – Tiga dari empat desa tertinggal di Jawa Timur akan digabung dengan desa lainnya. Tiga desa yang dimaksud ada di Kabupaten Sidoarjo, yakni Desa Renokenongo di Kecamatan Porong, Desa Besuki di Kecamatan Jabon, dan Desa Kedung Bendo di Kecamatan Tanggulangin.
“Ketiganya sudah tidak bisa lagi dientaskan dari status tertinggal, karena sudah hilang terdampak lumpur Lapindo. Sehingga akan kita tata lagi untuk digabung dengan desa lain yang ada di sekitar,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jatim, Mohammad Yasin, di Surabaya, Rabu (30/12/2020).
Artinya, lanjut Yasin, saat ini tersisa satu desa tertinggal di Jatim, berlokasi di Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo. Yasin mengaku pihaknya terus berupaya meningkatkan status kemajuan dan kemandirian desa.
Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) 2019, di Jatim tercatat ada 344 desa tertinggal dan empat desa sangat tertinggal. DPMD Jatim menargetkan pada 2021, semua desa sudah lepas dari status tertinggal. “Ini memang sedang kami lakukan penanganan khusus agar infrastruktur bisa tertangani dengan baik,” katanya.
Yasin menyebut ada tiga indikator yang menjadikan desa itu tertinggal atau sangat tertinggal, maju, berkembang atau mandiri. Ketiganya adalah indeks ketahanan ekonomi, indeks ketahanan ekologi, dan indeks ketahanan sosial.
Ada sejumlah variabel IDM yang masih rendah dan akan digenjot. Misalnya pada aspek dalam penyusunan APBD desa, dana desanya bisa mensuport dan membiayai indikator yang rendah tersebut. “Kami pastikan APBD Jatim dan kabupaten akan mendukung penuh, dalam percepatan pengentasan status desa tertinggal tersebut. Dengan begitu diharapkan tahun depan sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Jatim,” kata Yasin. (Amal Insani)