SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Nasib petani gogol gilir Desa Urangagung, Kecamatan Sidoarjo itu sangat prihatin. Mereka tidak bisa lagi bertani di sawah gogol yang biasa dia garap.
Pasalnya, sembilan petak sawah gogol yang biasa ditanami (tandur) sudah diuruk oleh pengembang perumahan. Diduga dilakukan oleh PT Citra Sekawan Mandiri (CSM).
Padahal, delapan petani gogol tersebut menggantungkan hidupnya dari hasil menggarap sawah tersebut. Sekarang lahan sawah tersebut tidak dapat di tanami lagi, karena sudah diuruk.
“Wayahe Tandur Sawahku …!!! Koen Uruk. Berantas Mafia Tanah, Pak Jokowi, Pak Mahfud Pak Sigit Kami Butuh Keadilan,” tulis salah satu spanduk para petani saat melakukan protes pengurukan lahan sawah gogol mereka, Senin (22/05/23).
Rahmad Hadi salah satu perwakilan petani menjelaskan bahwa sawah gogol gilir itu merupakan satu-satunya mata pencaharian para petani. Sehingga para penggarap sawah ini bersikeras untuk mempertahankan sawah gogol gilir tersebut.
“Karena hanya lahan sawah ini yang menjadi mata pencaharian para petani Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya,” ucap Rahmad Hadi.
Kata Rahmad, melanjutkan, sebelumnya antara petani dan pihak pengembang sudah pernah melakukan mediasi. Hasilnya tidak ada titik temu.
“Keinginan petani ingin mengelola sawah garapanya. Sedangkan pengembang bersikeras menguruk lahan garapan petani,” terangnya.