Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Anggota komisi E DPRD Jawa Timur, Mathur Husairi mengatakan bahwa perhatian pemerintah Kabupaten Bangkalan terkait dengan peninggalan sejarah masih kurang bahkan bisa dikatakan tidak ada, Hal tersebut disampaikan pada acara workshop tentang menjaga dan merawat peninggalan sejarah di Kabupaten Bangkalan.
“Ini Pemerintah kemana?,” Ucapnya mempertanyakan perhatian pemerintah selama ini terhadap peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di kabupaten Bangkalan. Karena menurut Mathur keberadaan Pemerintah yang punya anggaran dan wewenang malah kalah dengan komunitas masyarakat yang hanya bermodal peduli dan rasa eman terhadap beberapa peninggalan sejarah yang menurutnya penting untuk dirawat dan dilestarikan sebagai kekayaan budaya, Minggu (30/07/23).
“Mana ada pemerintah memberikan uang lelah pada mereka, jangankan uang lelah, uang bensin aja mana ada,” tukasnya lagi.
“Saya sudah satu tahunan bergabung dengan tim telusur yang masih informal ini, menurut saya ini luar biasa upaya mereka untuk menelusuri, mengidentifikasi bahkan mengdatangi beberapa ODCB dan situs-situs yang ada di kabupaten Bangkalan,” ucapnya seraya dirinya mengangap penting untuk kemudian dilakukan diskusi yang lebih fokus dan inten agar bisa ditindak lanjuti dan dikawal secara bersama-sama.
Ada beberapa temuan menurut Mathur yang dianggap penting untuk dilakukan penelitian lebih lanjut oleh para ahli dibidangnya agar bisa menjadi pengetahuan tentang sejarah di kabupaten Bangkalan itu sendiri, diantaranya batik patenteng, dan tari topeng yang hingga saat ini topeng tersebut masih ada.
Pada kesempatan tersebut, Mathur juga mengatakan bahwa banyak tokoh dan narasumber yang kompeten yang terlibat dan hadir pada acara tersebut, sehingga dirinya tinggal menunggu respon atas surat yang sudah dikirim sebelumnya kepada Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jawa Timur.
“Mudah-mudahan mereka segera menurunkan timnya untuk mengidentifikasi, mudah-mudahan sesuai harapan mas Bagus tadi bahwa ternyata ini ada sesuatu yang harus diteliti ulan,” ucpanya seraya mengatakan apabila hal tersebut berhasil menemukan barang bersejarah yang bisa dikeluarkan surat keputusan maka ini merupakan hasil kerja yang bagus dan layak untuk di apresiasi oleh pemerintah kabupaten Bangkalan.
Bagus Pamungkas, perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang kebetulan hadir pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa berdasarkan dokumen yang diajukan oleh teman-teman komunitas, dirinya menyatakan layak untuk ditindaklanjuti dan dilakukan penyelamatan.
“Kami sudah kontak dengan BPK wilayah XI, karena naungannya BPK wilayah XI, beliau merespon dan meminta untuk adanya audiensi,” ucap Bagus.