Alokasi pupuk subsidi jenis urea mengalami pengurangan. Padahal, urea tersebut merupakan jenis pupuk yang paling banyak digunakan oleh petani di Sampang. Namun terkait pengurangan tersebut diakuinya tidak memiliki kewenangan untuk menentukan banyaknya pupuk yang akan dialokasikan kepada petani di wilayah kerjanya meski, berdasarkan data e-RDKK alokasi pupuk subsidi di Kota Bahari nanti mengalami kekuragan.
“Kami hanya bertugas mengusulkan saja, tidak punya kewenangan berapa alokasi pupuk untuk Sampang, karena semuanya sudah kewenangan pusat,” imbuhnya.
“Berarti kemampuan pemerintah tahun 2022 untuk alokasi pupuk subsidi jenis urea hanya 30.258 ton saja,”timpalnya.
Ditanya solusi terkait akan terjadi kekurangan pupuk subsidi jenis urea nanti? Nurdin menyampaikan petani jangan mengandalkan realisasi pupuk subsidi dari pemerintah, sebab kemampuan pemerintah tahun 2022 ini hanya 30.258 ton.
“Petani harus kembali ke sebelumnya, yakni mengelola dengan menjadikan kotoran sapi sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman,” pungkasnya. (Jamaluddin/ Hasin)