Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 21 Jan 2021 14:09 WIB ·

Tembus Rp64 Triliun, Investasi di Surabaya Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19


Tembus Rp64 Triliun, Investasi di Surabaya Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19 Perbesar

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Investasi di Kota Surabaya tetap melonjak meski di tengah pandemi Covid-19. Bahkan sepanjang tahun 2020, capaian investasi di Kota Pahlawan tembus Rp64 triliun, melebihi target yang semula Rp63 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Surabaya, M. Taswin, mengatakan pandemi Covid-19 tidak begitu mempengaruhi kinerja investasi di Kota Surabaya. Sebab, nilai investasi yang masuk ke Kota Pahlawan selama 2020, sudah melebihi target yang ditetapkan Rp63 triliun.

“Kalau prosentasenya, capaian investasi di tahun 2020 mencapai 100,70 persen,” kata Taswin, di Balai Kota Surabaya, Kamis (21/1/2021).

Selain itu, nilai investasi yang masuk ke Surabaya melebihi pencapaian tahun 2019 sebesar Rp53 triliun, dan realisasinya mencapai Rp62 triliun. Kemudian target investasi 2020 dinaikkan menjadi Rp63 triliun dan realisasinya mencapai Rp64 triliun. “Itu artinya, jika dibanding tahun lalu, Surabaya masih ada peningkatan investasi, meskipun kita berada di tengah pandemi,” katanya.

Menurut Taswin, nilai investasi sebesar Rp64 triliun itu berasal dari dua jenis. Pertama dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp1,5 triliun, lalu dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang terdiri dari PMDN fasilitas sebesar Rp20,63 triliun dan PMDN non-fasilitas sebesar Rp41,92 triliun.

“Jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu, memang PMA kita ada penurunan karena tahun 2019 mencapai Rp 2,44 triliun, dan tahun 2020 hanya Rp 1,5 triliun. Tapi yang naik tahun 2020 adalah PMDN-nya, terutama yang PMDN fasilitas sebesar Rp 20,63 triliun, dan tahun 2019 hanya 16,77 triliun. Jadi, yang PMDN fasilitas ini naiknya sangat tinggi,” katanya.

Menurut Taswin, ada lima sektor yang mendominasi PMA tahun 2020. Pertama, transportasi, gudang dan telekomunikasi. Kedua, perdagangan dan reparasi. Ketiga industri makanan. Keempat konstruksi. Dan yang kelima kesehatan.

Sedangkan lima sektor yang mendominasi PMDN fasilitas tahun 2020 adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi, industri makanan, listrik, gas dan air. Lalu perdagangan dan reparasi, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya.

Sementara lima sektor yang mendominasi PMDN non-fasilitas tahun 2020 adalah perdagangan dan reparasi, konstruksi. Perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Transportasi, gudang dan telekomunikasi, hotel dan restoran.

Di samping itu, ia juga memastikan bahwa investasi di Surabaya lebih banyak didorong oleh perkembangan UMKM yang terus meningkat hingga saat ini. Bahkan, ia juga memastikan bahwa UMKM ini tidak terlalu terpengaruh kondisi pandemi Covid-19.

“UMKM ini malah survive di Surabaya. Makanya, kami terus berkomitmen untuk mempermudah perizinan usaha perdagangan itu,” katanya. (Amal Insani)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Naas, Pengendara Sepeda Motor Tewas Dilindas Truk Trailer di Sidoarjo

17 May 2024 - 16:40 WIB

Ratusan Jamaah Haji Akan Segera Diberangkatkan, Kasi Haji dan Umroh Kemenag Bangkalan Berpesan Dua Hal Ini

17 May 2024 - 15:42 WIB

Pj Bupati Tegaskan Bahwa Tidak Ada Fee Apapun di Bangkalan, Jika Ada …..

17 May 2024 - 14:26 WIB

Plt Bupati Sidoarjo Target Job Matching Mampu Menekan angka Pengangguran

16 May 2024 - 17:21 WIB

KPU Bangkalan Lantik 90 Anggota PPK untuk Pilkada 2024

16 May 2024 - 17:18 WIB

DPRD Bangkalan Tetapkan Raperda Fasilitasi Pesantren, Begini Isinya

15 May 2024 - 18:36 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA