GRESIK,Lingkarjatim.com – Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto meresmikan penggunaan Gedung Gawat Darurat Terpadu dan Ramp Gedung VIP RSUD Ibnu Sina Gresik, Selasa (29/08/1017).
Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Sambari serta pemotongan pita oleh Ketua TP PKK Kabupaten Gresik Ibu Maria UIlfa Sambari. juga pelepasan merpati dari depan pintu masuk gedung Gawat Darurat terpadu. Saat itu, Bupati didampingi oleh Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim, Anggota Forkopimda, serta dari TP PKK Kabupaten Gresik.
Dalam sambutannya Bupati mengatakan bahwa peresmian kali ini serasa istimewa karena bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun RSUD Ibnu Sina yang ke 42. “Saya berharap dengan usia yang sudah matang ini, RS Ibnu Sina bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” katanya.
Sambari mengucapkan sebait lirik kalimat dari lagu Hymne RSUD Ibnu Sina, ”Pasien adalah nomer satu, dengan lagu itu jelas pasien adalah yang utama. Jangan sampai menelantarkan pasien. Jangan sampai pasien banyak antri menunggu tapi ternyata dokternya tidak ada. Hal ini jangan sampai terjadi,” harapnya.
Ia berharap dengan peresmian itu tentunya pelayanan akan lebih meningkat, karena ada banyak penambahan mulai dari sarana dan prasarana maupun sumber daya manusianya. “Kalau dulu jumlah tempat tidur di UGD hanya 16 sekarang menjadi 26. Demikian juga jumlah dokter dan perawatnya yang semakin bertambah, serta sarana prasarana yang lain tambah baik dan modern,” kata Sambari yang didampingi Mohammad Qosim.
Setelah itu Bupati dan Wakil Bupati Gresik beserta segenap undangan mengelilingi ruangan yang ada pada gedung yang baru diresmikan, mulai dari lantai dasar sampai lantai IV.
Sementara Direktur RSUD Ibnu Sina Gresik, Endang Puspitowati melalui kabag Humas Suyono mengatakan, setelah pembangunan gedung baru ini ada penambahan jumlah tempat tidur (TT).
“Awalnya dulu hanya 232 tempat tidur, setelah penggunaan gedung UGD terpadu dan ramp gedung VIP saat ini menjadi 328 tempat tidur. Pada tiga bulan kedepan, RS Ibnu Sina akan naik kelas dari RS type B non Pendidikan menjadi RS type B pendidikan,” Jelas Endang.
Pembangunan RS Ibnu Sina dilaksanakan dalam tiga tahap. Sejak direncanakan pada tahun 2013, Tahap I dilaksanakan pada 2014, tahap II pada 2015 dan tahap III pada 2016. Pembangunan gedung UGD terpadu ini ada 4 lantai, lantai I digunakan untuk IGD, bank darah, laboratorium dan farmasi. Lantai II dipakai sebagai Rawat Inap kelas III.
Sedangkan lantai III digunakan untuk NICU dan Ruang bersalin, dan lantai IV digunakan untuk ruang operasi. Pembangunan Gedung tersebut senilai Rp. 92 milyar dari nilai pagu sebesar Rp. 112 milyar dari APBD Gresik. Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya dan PT Sasmita.(Ron/Lim)