SUMENEP, lingkarjatim.com – Warga Kota Sumenep mempertanyakan pembongkaran ‘sunscreen’. Ini sebuah kontruksi besi dan plat baja berbentuk perisai. Letaknya tepat di empat sudut perempatan lampu merah Taman Bunga.
Warga mempertanyakan karena ‘sunscreen’ yang dibangun tahun 2016 itu menelan biaya tak sedikit mencapai Rp 1,5 miliar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dan Cipta Karya, Moh. Jakfar mengatakan, dibongkarnya sejumlah hiasan itu bukan untuk direnovasi ataupin diperbaiki. Melainkan akan dicat.
“Sunscreen itu bukan diperbaiki, itu mau di cat,” kata mantan Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Sumenep itu kepada sejumlah wartawan saat dikonfirmasi.
Nantinya, kata dia, sunscreen itu akan dicat dengan motif batik. Alasannya, karena Sumenep merupakan salah zatu daerah pengrajin batik. Batik yang dihasilkan pengrajin Sumenep memiliki khas tersendiri.
“Sumenep juga punya pengrajin batik selain keris, nah itu akan ditampilkan disitu,” jelasnya
Pengecatan itu ditargetkan selesai akhir Desember 2019. “Semuanya, empat sudut, kalau cuka satu (yang dicat) pincang, harus empat-empatnya,”tegasnya.
Tidak tanggung, biaya cat sunscreen itu disebut hampir mencapai Rp 200 juta. “Dibawah Rp 200 juta,” kata Jakfar tanpa menyebut penanggung jawa pengecatan sunscreen itu. (Abdus Salam)