Arsul Sani menyebut pidato Suharso Monoarfa tidak bermaksud untuk merendahkan atau menghina para kiai. Namun, kata Arsul, apa yang disampaikan oleh Suharso tentang hadiah atau pemberian kepada kiai itu membuka ruang penafsiran merendahkan para kiai.
“Ini menjadi pembelajaran bagi kami semuanya untuk lebih berhati-hati dalam berkomunikasi di ruang publik. Tidak boleh lagi ‘terpeleset’ atau ‘slip of tounge’ menyampaikan sesuatu yang berpotensi menimbulkan kontroversi, resistensi atau kesalahpahaman di ruang publik,” kata Arsul.
Selain meminta maaf, PPP juga memohon doa dan nasihat para alim ulama dan kiai agar lebih istiqomah memperjuangkan ajarân Islam dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar di bidang politik sesuai dengan tugas partai politik.
“Ke depan memperjuangkan kebijakan dan legislasi yang tidak melanggar atau merugikan ajaran Islam akan makin berat, karena itu partai Islam seperti PPP perlu tetap eksis,” ujar Arsul. (Red)