Tahun 2018 hingga 2020 dirinya menjabat sebagai Pama SSDM Mabes Polri kemudian sebagai Satresnarkoba Polres Kabupaten Mojokerto dan karirnya terus meroket hingga saat ini menjabat sebagai Kasatreskrim Kabupaten Bangkalan.
Memiliki karier yang mulus, tidak membuat pria yang masih berusia 31 ini lupa diri apalagi sombong, baginya menjadi Polisi adalah jabatan yang mulia karena bisa membantu menyelesaikan masalahnya banyak orang sehingga memiliki kepuasan tersendiri.
“Polisi itu kan kegiatannnya membantu orang, apalagi di reserse, ngurusin urusannya orang, bagaimana kita membantu masalah orang biar masalahnya segere selesai,” lanjutnya.
AKP Bangkit sapaan akrabnya bercerita bahwa dirinya menjadi polisi berawal dari keinginannya untuk sekolah dengan tanpa biaya. Waktu itu dirinya sudah resmi lolos seleksi sebagai mahasiswa di tiga kampus berbeda, yaitu UGM Yogyakarta, Universitas Telkom Bandung, dan Presiden University Cikarang.
“Waktu itu saya uji keberuntungan, kalau bisa kuliah tanpa biaya kenapa tidak, makanya saya coba daftar di Akpol dan alhamdulilah diterima,” ucapnya dengan raut wajah penuh sukur, harapannya untuk kuliah tanpa harus mengeluarkan biaya terkabulkan.
Selain bisa kuliah tanpa biaya, bagi pria dengan dua buah hati ini menjadi polisi dengan lulusan Akpol merupakan kebanggan tersendiri di keluarganya karena bisa melanjutkan pengabdian orang tuanya yang saat ini sebagai pensiunan polisi.
“Biasanya klo orang jawa, sebuah kebanggaan tersendiri ketika anaknya bisa melebihi dari bapaknya,” tutur AKP Bangkit menjelaskan bahwa orang tuanya dulu menjadi anggota polisi bukan dari jalur Akpol tapi Bintara, sehingga ada motivasi tersendiri baginya untuk menjadi anggota seragam coklat melalui sekolah khusus kepolisian.