Bangkalan, lingkarjatim.com – Sambil membuka handphonenya, dr Farhat Suryaningrat mengeleng-gelengkan kepala. Wakil Direktur Pelayanan RSUD Syamrabu nampak geram sekaligus merasa lucu oleh sebuah berita di media online yang mengeritik layanan rumah sakit milik Pemda Bangkalan itu.
Farhat geram karena berita itu tak berimbang. Pihak RSUD Syamrabu tak dikonfirmasi atas ‘survei’ medsos itu. Dokter muda ini juga merasa lucu karena kentara sekali tak bisa membedakan mana keluhan dan mana survei.
“Kalau saya keberatan sama berita itu, bukan berarti anti kritik, kami sangat terbuka terhadap kritik yang proporsional,” kata Farhat saat ditemui lingkarjatim.com, Jumat (25/10).
Untuk membuktikan ucapannya bukan sekedar klaim belaka, Farhat lantas membuka handphonenya dan memperlihatkan beberapa keluhan yang disampaikan langsung kepadanya. Salah satu keluhan dari Bupati Bangkalan Abdul Latief dan juga Anggota DPRD Jawa Timur Mathur Husyairi.
Farhat bahkan berharap, keluhan yang disampaikan juga rinci, agar bisa langsung ditangani. Misalnya dia pernah menerima keluhan soal catering yang kurang enak, satpam yang kurang ramah hingg leletnya pelayanan penebusan obat.
“Satpam tidak ramah, catering tidak enak, langsung saya panggil, kami perbaiki,” tutur dia.
Tak hanya terbuka terhadap kritikan. Farhat juga mempersilahkan jika ada organisasi masyarakat atau lembaga independen yang ingin menyurvei langsung layanan di RSUD Syamrabu.
Dengan catatan, survei tersebut menggunakan metodologi yang benar. Antara lain ada responden, kuisioner, lokasi survei, kriteria survey juga waktu untuk pelaksanaan survei.
“Lalu hasilnya diolah, dibuat kesimpulan dan diserahkan ke kami. Kalau survei begini, kami senang. Bukan hanya nyomot status orang, saya juga bisa,” ungkap dia.
Farhat mengaku juga kerap mendapat kiriman link status facebook yang mengeluhkan layanan RSUD. Sayang, umumnya keluhan itu bernada umum.
Biasanya Farhat akan membalas kiriman itu dengan beberapa pertanyaan, seperti yang dikeluhkan poli apa? Dokternya siapa? Hari apa? Dan jam berapa?
“Kebanyakan para pengirim, tidak membalas lagi,” tutur dia. (M.Aldo)