BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Beberapa hari terakhir, beredar kabar di media sosial terkait adanya dokter di RSUD Syamrabu Bangkalan yang positif Corona. Namun kabar itu sempat dibantah oleh pihak RSUD.
Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bangkalan, dokter Farhat Surya Ningrat. Dia menjelaskan, tidak ada masalah dengan dokter yang berasal dari Klampis itu, karena yang positif hanya hasil rapid test.
Farhat juga menjelaskan, dokter itu mengikuti pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Kediri yang pada saat itu ada salah satu yang positif di klasternya.
“Karena ada riwayat kontak, kami isolasi di rumahnya. Setelah isolasi selama 14 hari kami rapid test dan hasilnya positif, tapi kondisinya tidak ada keluhan,” ujar dia, Jumat (03/04).
“Rapid test itu bukanlah sebuah konfirmasi positif atau tidak dari kasus Covid-19, rapid test itu hanya untuk memantau orang beresiko saja,” tambah dia.
Pria yang juga menjabat sebagai wakil direktur RSUD itu juga mengatakan, sepasang dokter itu sudah melakukan swab mandiri, namun hasilnya belum ada konfirmasi.
“Mereka juga sudah berkomitmen mengisolasi diri demi keselamatan bersama dan saya sangat mendukung langkah yang mereka lakukan,” kata dia.
Farhat juga berharap, masyarakat tidak panik dan tidak ada aksi pengucilan terhadap dua dokter itu, karena mereka sudah berkomitmen.
“Jadi dalam menyikapi Covid-19 ini kita waspada boleh tapi panik jangan. Kasian kalau sampai mereka stress karena dijauhi oleh warga sekitar,” ucap dia. (Moh Iksan)