Atas kejadian tersebut dirinya mengaku kecolongan bahwa predikat Sekolah Favorit dan sekolah ramah anak yang di miliki oleh SMAN 1 Bangkalan akhirnya tercoreng.
“Artinya ini sudah kita bina, bahkan anak yang melakukan itu masuk pengurus osis yang sudah mengikuti pembinaan dan tidak kurang-kurang,” ucapnya lagi menyayangkan seraya menyampaikan berbagai upaya yang sudah dilakukan namun masih saja bisa terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Namanya kejadian, karena nila setitik jadi merusak susu sebelangak, padahal prestasi kita juga tidak kurang-kurang,” tegasnya.
Dari kejadian itu, orang nomor satu di SMAN 1 Bangkalan mengajak semua pihak terutama orang tua supaya ikut serta memberikan perhatian terhadap anak-anaknya agar bisa dikendalikan dan tidak lepas kontrol.
“Semua Kita tanggung jawab bersama, walaupun ini menjadi tanggung jawab sekolah tapi warga sekolah, orang tua, masyarakat bisa memberikan masukan,” pungkasnya seraya menjelaskan berbagai program untuk melibatkan orang tua dan alumni sekolah untuk membangun karakter siswa yang baik.
“Karena kurikulum merdeka tidak hanya tentang bagaiman mendapatkan ilmu tapi juga membangun kecerdasan sosial, kecerdasan agamanya juga harus dibangun semua,” pungkasnya. (Hasin)