Mahmudah berharap, sebelum tahun ajaran ini berakhir buku tersebut sudah dicetak dan siap dipamerkan pada saat penerimaan rapor semester genap tahun ajaran 2021/2022 yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2022.
Menurut Mahmudah, Guru memiliki segudang pengalaman dalam melaksanakan tugasnya sehingga guru tidak akan kehabisan bahan untuk menulis, yang dibutuhkan adalah kemauan dan semangat untuk terus berkarya.
“Dengan menulis, maka pengalaman itu akan selalu dikenang oleh pembaca dan menjadi best practice guru,” tambahnya. Selain itu, guru juga dapat mencetak buku yang berisi kumpulan tugas siswa yang terkait dengan literasi, sehingga antara guru dan siswa saling belomba menghasilkan sebuah karya.
“Syukur Alhamdulillah, bangga, dan bahagia rasanya bisa membersamai anak-anak mewujudkan hasil inspirasi dan imajinasinya dalam sebuah cerpen. Tampaknya pembelajaran daring tidak mengurangi semangat anak-anak untuk menulis, terbukti mereka mampu menghasilkan sebuah buku antologi cerpen remaja. Semangat ini pun, saya tularkan kepada para guru untuk juga ikut menulis. Alhamdulillah siswa dan guru sama-sama memiliki karya,” kata Nunuk Winarsih,9 selaku penulis sekaligus editor buku karya guru dan siswa.
Selain itu, Dien Fairuz Siswa kelas XII MIPA salah satu penulis menyampaikan senang bisa menjadi bagian dari penulis buku memoar itu, meskipun memiliki kesibukan menyiapkan diri masuk ke PTN yang diimpikan, juga dapat menyelesaikan buku Memoar Sang Pemimpin yang mengangkat biografi yang sangat menarik.
Launcing buku hasil karya guru dan siswa diharapkan mampu membangkitkan semangat dan gairah menulis, karena dengan buku peradaban akan tumbuh, sedangkan dengan tiadanya buku peradaban akan hancur.
“Harapan ke depannya masing-masing guru menghasilkan karya buku sendiri, baik terkait buku motivasi, pengalaman mengajar, dan yang lainnya, sehingga guru mampu menghasilkan suatu peradaban,” kata Mahmudah memungkasi. (Imam Hambali/Hasin)