Dia mengisahkan, dahulu, kakeknya yakni Soekarno memang sering soan dan silaturrahmi kepada para kiai, khususnya kiai dari Nahdlatul Ulama (NU) seperti KH. Hasyim Asy’ari. “Saya datang ke sini untuk silaturrahim dengan Ibu Muslimat sekalian. Kakek saya, Bung Karno selalu membiasakan silaturrahim untuk meminta arahan dari para kiai dan ulama NU,” ungkap cucu presiden pertama RI, Soekarno tersebut.
Dikesempatan itu pula, Puan Maharani juga meminta do’a kepada para Kiai dan Nyai, serta masyarakat yang hadir di tempat tersebut. Ia meminta do’a untuk kebaikan Negara Kesatuan Republik Indonesia di masa depan. Tak hanya itu, ia juga berterimakasih kepada keluarha besar Ponpes Darut Thayyibah atas sambutan yang diberikan kepadanya.
“Saya meminta doanya kepada Nyai, Kyai, seluruh Alim Ulama, serta muslimat yang hadir saat ini. Insyallah, Indonesia ke depan semoga menjadi Indonesia yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya,” tambahnya.
Ia mengatakan, untuk membangun Indonesia yang lebih baik memang harus dilakukan dengan cara gotong royong. Karena, kata puteri Mantan Presiden RI, Megawati Soekarno Putri tersebut intisari dari Dasar Negara Pancasila adalah gotong royong.
Pasca sambutan, Puan juga menyerahkan bantuan kepada 20 mushalla yang ada di Kabupaten Sumenep. Secara simbolis, bantuan itu diserahkan kepada Pengasuh Pondok Pesantren Darut Thayyibah, Nyai Thayyibah. (Abdus Salam/Hasin)