SUMENEP–Lingkarjatim.com, Sekitar seratus anggota Pramuka dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia mengikuti pelatihan dasar (Latsar) Latsar Pramuka di Kabupaten Sumenep. Mereka mengikuti Latsar Pramuka selama tujuh hari sejak pembukaan kemarin, Jum’at (25/10) malam hingga Kamis (31/10).
Seratusan angota pramuka itu, nantinya akan fokus menerima pelatihan water reacue, yakni pelatihan penanganan bencana di wilayah perairan. Sumenep sendiri adalah wilayah kepulauan, sebagian besar wilayah Sumenep adalah perairan.
Praktek lapangan, water rescue, nantinya akan dilaksanakan di sekitaran Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek. Pulau yang dikenal sebagai Pulau Oksigen. Karena memiliki kualitas oksigen sebagai salah satu terbaik di dunia.
Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengapresiasi kehadiran mahasiswa dari berbagai daerah berkunjung ke Kabupaten Sumenep untuk mengikuti Latsar Pramuka.
Kata Busyro, mereka tidak salah datang ke Sumenep untuk mengikuti Latsar Pramuka. Karena Sumenep memiliki berbagai potensi, utamanya potensi di sektor pariwisata yang laiak jadi objek kunjungan.
“Kabupaten Sumenep potensi pariwisatanya tidak kalah dengan daerah lainnya di nusantara, sehingga peserta Latsar bisa menikmati pesona kekayaan wisata, baik wisata sejarah, alam, budaya dan wisata kuliner,” kata Busyro pada Pramuka Party di depan Labang Mesem, Jum’at (25/10) malam.
Kata Busyro, salah satu tempat wisata yang tidak dimiliki daerah lain di Nusantara, yakni Pulau Gili Iyang, tempat yang akan ditempati pelatihan water rescue. Pulau Gili Iyang merupakan objek wisata kesehatan, dengan kandungan oksigen tertinggi di Indonesia, dan nomor dua di dunia setelah Yordania.
“Di Indonesia hanya ada satu daerah yang memiliki kandungan oksigen tertinggi yakni di Pulau Gili Iyang Kabupaten Sumenep. Jadi wisata kesehatan itu tidak ada lagi di daerah lainnya di Nusantara ini,” kata Bupati Sumenep dua periode ini.
Selain wisata alam dan wisata kesehatan, Sumenep juga disebut memiliki potensi wisata lain, seperti wisata kuliner khas masyarakat, semisal kaldu kokot yang rasanya menggoda selera.
“Kuliner khas Sumenep sangat banyak dan rasanya sangat enak, jadi silahkan peserta latsar mencoba makanan khas masyarakat,” tambah mantan Ketua Dewan Perwakilan Dakyat Daerah (DPRD Sumenep) itu.
Latsar Pramuka yang digelar bersama STKIP PGRI Sumenep itu diikuti seratusan anggota pramuka dari perguruan tinggi disejumlah daerah, seperti Madura, Malang, Surabaya, Solo, Aceh, Kalimantan, Sulawesi, Semarang, Bengkulu, Gorontalo, Jakarta, Mataram, Riau, Kudus dan Merauke. (Abdus Salam/Adv).