PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Pamekasan memprediksi serapan Pembelian tembakau untuk tahun ini di Pamekasan akan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Kami memprediksi serapan Pembelian tembakau untuk tahun ini sekitar 16 ribu ton tembakau, sementara untuk tahun kemarin serapan pembeliannya mencapai 24 ribu ton tembakau,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Pamekasan, Bambang Prayogi, Selasa (9/6/2020).
Namun pihaknya berharap, semoga semua hasil panen tanaman tembakau milik petani di Kabupaten Pamekasan bisa terserap semua.
“Sehingga para petani tembakau tidak mengalami kerugian materil maupun non materil,” tambah Bambang Prayogi.
Dengan demikian, DPRD Pamekasan melalui Komisi II meminta kepada pemerintah setempat untuk segera mengadakan sosialisasi kepada pihak pabrikan dan para petani.
“Pihak pemerintah harus segera berkoordinasi dengan semua pihak pabrikan yang ada di Pamekasan untuk mengetahui berapa kebutuhan tembakau untuk tahun ini,” ucap Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Achmadi.
Setelah diketahui berapa jumlah kebutuhan pabrikan, maka pihaknya meminta pemerintah untuk segera membuat surat edaran yang akan disampaikan kepada petani melalui penyuluh pertanian maupun kepala desa masing-masing.
“Karena apabila hal itu tidak segera dilakukan, khawatir hasil panen tembakau milik petani tidak kebeli oleh pihak pabrikan, kan kasihan petani kita,” paparnya.
Politis PPP itu juga menekan kepada pemerintah untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai area atau lahan-lahan yang tidak dianjurkan untuk ditanami tembakau.
“Seperti daerah sawah yakni di Pademawu, dimana hasil kwalitasnya kurang baik jika dibandingkan dengan daerah pegunungan,” kata Achmadi. (Supyanto Efendi)