Tak hanya itu mereka juga menganggap penundaan pilkades syarat dengan kepentingan kelompok tertentu.
“Atas dasar ini kami menganggap R Abdul Latif Amin imron tidak faham dengan ide ide kemajuan, tidak faham terkait pikiran pikiran progresif dan tidak becus mengurus daerah kabupaten Bangkalan,” Ucapnya.
Selain itu, Zuhud selaku orator aksi juga menilai Bupati hanya omong kosong dalam mengimplementasikan visi misinya jika tidak berani menemui peserta aksi.
“Kalau tidak berani datang kesini, berarti Bupati Bangkalan munafik dengan tujuan dan misinya untuk memajukan kabupaten Bangkalan,” Ujarnya.
Berselang beberapa waktu, akhirnya Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron melalui saluran tenpon kapolres Bangkalan mengatakan akan menindak lanjuti prihal penolakan terhadap mahalnya harag minyak goreng dan BBM.
“Kami akan teruskan tuntutan teman teman terkait harga minyak goreng dan BBM yang di anggap mahal,” Jelasnya.
Tidak hanya itu, Ra Latif juga mengatakan bahwa tidak ada penundaan pilkades, yang ada hanya pengunduran waktunya saja.
“Pilkades ini tidak ada penundaan hanya pengunduran waktu,” Pungkasnya.
Karena waktu sudah semakin sore menjelang buka puasa, akhirnya peserta aksi membubarkan diri secara tertib. (Muhidin/Hasin)