Berselang beberapa waktu, akhirnya aparat kepolisian menyampaikan bahwa Bupati tidak sedang di tempat, dan aparat kepolisian juga mengizinkan perwakilan peserta aksi untuk melihat langsung keruangan Bupati Bangkalan.
Sebanyak 6 perwakilan peserta aksi didampingi anggota kepolisian dan Satpol PP, mereka masuk ke ruangan Bupati guna memastikan bahwa Bupati memang benar tidak ada di tempat.
Kecewa karena Bupati tidak ada di kantornya, kemudian peserta aksi memutuskan untuk bergeser ke pendopo guna bertemu dengan Bupati Bangkalan secara langsung.
Mereka meminta bertemu Bupati langsung yang menemuinya, karena mereka menganggap selain Bupati tidak punya kapasitas untuk menjawab tuntutan nya, karena salah satu tuntutan nya tentang penundaan pilkades tahap dua.
Mereka menganggap alasan penundaan pilkades tahap dua karena kurangnya anggaran tidak logis, serta tidak rasional.
Bahkan mereka mengaku sempat dikonfontrasi dengan Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Bangkalan serta di intimidasi saat mau melakukan aksi demonstrasi di pemda Kabupaten Bangkalan.
“Hari ini di depan kantor dinas Bupati Bangkalan, kami tegaskan lagi. Kami menolak penundaan pilkades Tahap ke dua,” Tegasnya.