BANGKALAN, lingkarjatim.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangkalan mencatat telah mendropping 4,8 juta liter air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan di sejumlah kecamatan.
Jumlah itu tercatat sejak bulan Juli hingga Oktober 2019 dan droping melalui PDAM Bangkalan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangkalan, Agus Sugiharto mengatakan setiap hari memberangkat 4 armada berkapasitas 5000 liter.
“Karena keterbatasan armada, jadi hanya ada 4 armada yang mobile setiap hari dengan dua kali angkut, jadi sehari 8 kali.” Kata dia, Selasa, (29/10).
Menurut Agus hingga saat ini ada 83 desa di 8 kecamatan yang mengalami kekeringan. Jumlah ini bertambah dari pemetaan yang dilakukan pemerintah sebelumnya, sebanyak 33 desa.
“Karena jumlah desa bertambah, mempengaruhi anggaran yang disediakan. Kalau ditanya anggaran, ya tentu semakin menipis, apalagi dropping air kali ini cukup lama, kurang lebih 4 bulanan sejak bulan Juli lalu,” ungkap Agus.
Soal distribusi air, PBD Bangkalan dalam memakai model arah jarum jam agar semuanya mendapatkan sesuai jumlah kepala keluarga.
Menurut Agus, semua desa yang dilanda kekeringan berkategori kering kritis.
“Namanya air sebagai sumber kehidupan tidak ada habisnya, hanya saja kita menyediakan sesuai dengan kebutuhan per masing masing kepala keluarga,” ucap Agus
Berdasarkan data BPBD, 8 kecamatan yang dilanda sulit air bersih yaitu Kokop dan Konang 13 desa, Klampis 9 desa, Geger 9 desa, Galis 10 desa, Kwanyar dan Modung 3 desa, Tanah Merah 9 desa, Trageh 2 desa, Arosbaya 5 desa, Blega 1 desa, dan Spulu 6 desa. (Muhlis)