SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terkejut ada 87 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Surabaya menjadi penghuni rumah susun (rusun). Padahal, rusun itu hanya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), bukan ASN.
“Ternyata hasil pengecekannya ada ASN-nya yang menghuni rusun, ya harus dikeluarkanlah. Wong ASN itu bukan MBR kok masuk ke situ. Saya sebenarnya yang memerintahkan pengecekan itu,” kata Eri, di Surabaya, Rabu, 9 Februari 2022.
Eri mengatakan, pengecekan itu dilakukan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, di 20 rusun yang dikelola Pemkot Surabaya sejak bulan Januari 2022.
Di antaranya Rusunawa Urip Sumoharjo, Dupak Bangunrejo, Sombo, Penjaringansari, Warugunung, Wonorejo, Tanah Merah, Randu, Grudo, Pesapen, Jambangan, Siwalankerto, Romokalisari, Keputih, Bandarejo, Gununganyar Sawah, Dukuh Menanggal, Tambak Wedi, Indrapura, dan Babat Jerawat.
“Tapi kita beri waktu sebulan untuk pindahan. Jadi, tidak langsung kami suruh untuk pindah, karena mungkin dia tidak punya tempat,” katanya.