BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Fenomena angin puting Beliung yang terjadi di Kecamatan Burneh pada Senin (9/12) kemarin memporak-porandakan tiga desa, yakni desa Langkap, Burneh dan Benangkah.
Peristiwa yang merobohkan sejumlah rumah, warung tiang listrik, pepohonan dan sekolah itu mengakibatkan kerugian yang cukup tinggi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Rizal Morris menyampaikan, Berdasarkan hasil pendataan sementara, di desa Langkap 10 rumah dan satu unit Sekolah Dasar (SDN Langkap 3) mengalami kerusakan.
“Untuk rumah warga dan sekolah itu, kerugian ditaksir sekitar Rp. 300 juta,” ujar dia usai melakukan bersih-bersih susulan bersama forkopimda di tempat kejadian, Selasa (10/12).
Sementara di Desa Burneh dan Benangkah, lanjut dia, selain rumah warga, kerusakan juga meliputi bangunan warung, bengkel dan gudang, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp. 100 juta.
Selain itu, Rizal juga menyampaikan, saat ini kondisi di jalan raya Tangkel sudah normal dan bisa dilalui kendaraan. Namun tim dari PLN masih melakukan perbaikan-perbaikan teknis terkait kabel dan tiang listrik yang tumbang.
“Alhamdulillah untuk kondisi lalulintas sudah normal, tinggal perbaikan dari PLN saja,” kata dia.
Tak hanya itu, Rizal juga menjelaskan, puting beliung merupakan fenomena yang banyak terjadi pada saat masa transisi musim, sehingga dia menghimbau kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan diri dan keluarga, terutama ketika ada tanda-tanda terjadi puting beliung.
“Setidaknya sebisa mungkin menghindar atau berlindung di tempat yang kokoh ketika terjadi puting beliung,” ucap dia.
Sementara itu, Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Bangkalan Pangky Yongkynata menyampaikan, saat ini pihaknya masih terus melakukan perbaikan aliran listrik yang padam.
“Yang masih padam hanya daerah tangkel saja, yang lainnya sudah dinormalkan kembali sejak tadi malam,” ujar dia.
Pangky juga menyampaikan, pihaknya akan berusaha untuk secepatnya menyelesaikan perbaikan itu, agar semuanya segera kembali normal.
“Kami upayakan nanti sore sudah selesai, Intinya aliran listrik normal dulu,” kata dia.
Sedangkan untuk kerugian, Pangky menaksir mencapai sekitar Rp. 100-150 juta dari 6 tiang yang roboh dan satu travo yang rusak. ” Sekitar 100-150 juta lah,” ucap dia. (Moh Iksan)