Dwi menjelaskan jika dirinya bersama keluarga secara terpaksa menutup semua kegiatan mengaji dan kegiatan latihan pencak silat yang diperuntukkan untuk yatim piatu tersebut lantaran ia tidak mau adanya korban.
Penutupan kegiatan belajar-mengajar dan mengaji tersebut praktis sudah tidak dijalankan sejak September 2021.
“Saya sama abah diwanti-wanti untuk tidak boleh melawan, meskipun saya seringkali menjadi tameng dan dipukuli untuk ngelindungi adik-adik. Kalau memang mereka menginginkan untuk tempat silat ini ditutup, saya tutup sekarang juga kok, mas. Tapi tolong biarkan kami ngaji lagi seperti dulu. Kasihan anak-anak,” tukasnya. (Imam Hambali/Hasin)