SURABAYA, lingkarjatim.com– Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginstruksikan jajarannya untuk memberikan sosialisasi kepada nelayan agar tidak melaut sampai kondisi cuaca stabil.
Selama nelayan tidak bekerja, Risma memastikan telah menyiapkan bantuan untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
“Saya perintahkan seluruh pintu air ditutup. Para nelayan jangan melaut dulu. Sudah saya siapkan gudang makanan yang pasti ada beras di Bulog. Jadi kita bantu selama mereka tidak bekerja,” kata Risma saat menggelar pertemuan tiga pilar bersama jajaran kepolisian dan TNI di ruang sidang wali kota, Balai Kota Surabaya, Selasa (7/1/2020).
Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Risma menyebut bahwa Kota Surabaya diprediksi akan dilanda cuaca ekstrem kurang lebih satu minggu ke depan.
Untuk itu, Pemerintah Kota Surabaya juga akan memasang alat berupa kamera dan layar untuk memonitor cuaca, terutama daerah yang berdekatan dengan pesisir laut. Warga akan diajarkan untuk membaca keadaan air melalui alat tersebut.
“Jadi warga juga bisa ikut memantau. Kami letakkan alatnya di Balai RW,” ujar Risma.
Di kesempatan itu, Risma juga akan membuat surat edaran di sekolah agar saat jam sekolah anak-anak dilarang bermain di halaman atau pun keluar kelas.
Apalagi, saat terjadi angin kencang dan hujan, mereka diwajibkan berada di dalam kelas dan para guru diminta untuk tetap mendampingi mereka.
“Nanti ada surat edaran, untuk sekolah supaya anak-anak tidak keluar dari halaman sebelum jam pulang sekolah. Tidak ada anak yang bermain di luar. Mereka rentan untuk menyelamatkan diri ketika air tumpah,” kata Risma.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu berharap, Kota Surabaya terhindar dari berbagai bencana dan tidak sampai terjadi lagi korban jiwa.
“Meskipun kemarin ada korban, mudah-mudahan cukup itu korbannya. Nanti kita akan bagi lokasi rumah pompa, posko, supaya bapak, ibu, masyarakat lebih mudah memantau,” imbuh Risma.
Seperti diketahui, hujan deras disertai angin kencang membuat pohon tumbang di Jalan Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/1/2020) kemarin.
Nahas, pohon tumbang itu menimpa suami istri yang sedang mengendarai sepeda motor.
Kedua korban bernama Tan Tiong Tjing (49) dan Lisa (47) itu pun tewas akibat tertimpa pohon yang tumbang di sisi utara Kantor Gubernur Jatim. (Eddy Aryo)