BANGKALAN, lingkarjatim.com – Kepergian Mantan Bupati Bangkalan RKH Fuad Amin Imron, memang betul membuat Bangkalan berduka. Nampak seluruh lapisan masyarakat Bangkalan memadati sepanjang jalan ketika hendak disalati Di masjid Jamik Agung Bangkalan. Untuk memberikan penghormatan terkahir.
Jenazah cicit Syaikhona Kholil itu dikawal ketat oleh pagar manusia agar jalan menuju masjid hingga ke komplek pemakaman Martajesah lancar.
Pantauan Lingkarjatim.com, dilokasi, beliau disolati sekitar pukul 09.30 WIB yang dipimpin langsung oleh KH Abdul Azdim. Usai salat, kiai yang terkenal waro’ itu mengatakan bahwa beliau memang orang sholeh dan orang yang sangat berjasa untuk masyarakat Bangkalan.
“Mator sakalaongkong dek sadejeh masyarakat ben sadajeh ulama se ampon ikhlas asalatin tor aduawaghi. Mander doa epon ededdiyaghinah rahmat tor maunah dek ajunan sadejeh,”
“Kami atas nama keluarga mengucapkan banyak terimkasih yang sudah ikhlas menyolati dan mendoakan almarhum. Semoga ini semua dijadikan rohmat dan maunah bagi kita semua, ” Ucap beliau melalui pengeras suara masjid.
Sontak, seluruh jamaah ingin memberikan jasa kepada bapak pembangunan di Bangkalan itu, dengan merebut keranda agar bisa memikulnya, namun berduyun-duyunya masyarakat sempat membuat situasi tidak kondusif.
Rk Moh Makmun Ibnu Fuad selaku putra beliau meminta kepada jamaah agar kondusif dan tidak berebut.
“Tak langkong dek sadejeh santri essoonah tertib, ben sadejeh masyarakat abdinah nyoonah tolong tertib. Karena jasad beliau tidak akan saya berangkat jika ajunan semua tidak kondusif,” pintanya.
Sekedar diketahui, sepanjang jalan menuju komplek makam martajesah banyak masrakat yang sengaja mengeluarkan air kemasan mineral. Tiada lain ingin meberikan pemghormatan kepada beliau. (Muhlis)