SURABAYA – Lingkarjatim.com,- Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur tak hanya menjangkit hewan ternak sapi. Hewan ternak seperti kambing, kerban, dan domba di Jatim juga mulai terinfeksi PMK.
Berdasarkan data Satgas Penanganan PMK per 25 Juni 2022, total hewan tertular PMK di Jatim sebanyak 100.492 ekor. Kasus aktif PMK sebanyak 82,056 ekor dengan rincian 81.697 ekor sapi, 60 ekor kerbau, 217 ekor kambing, dan 82 ekor domba. Sementara hewan yang mati tercatat mencapai 563 ekor.
Ketua Satgas Penanganan PMK, Letjen TNI Suharyanto, menyebut Jatim menjadi provinsi tertinggi dalam kasus PMK di Indonesia. Oleh karena itu, dia meminta pendataan hewan ternak harus dilakukan secara cepat, dan tepat dalam beberapa hari ke depan. Data tersebut akan digunakan sebagai dasar pemenuhan dosis vaksinasi untuk hewan ternak.
“PMK di Provinsi Jatim hingga hari ini masih menjadi provinsi dengan kuantitas kasus aktif PMK terbanyak di Indonesia,” kata Suharyanto, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 27 Juni 2022.
Mantan Pangdam V/Brawijaya ini, mengatakan fakta di lapangan masih banyak peternakan skala besar yang belum melaporkan data hewan ternaknya baik yang sehat, sudah divaksin, atau pun yang terjangkit PMK. “Harus segera kita perbaiki sehingga dapat tersaji data yang benar dan lengkap untuk menentukan langkah penanganan ke depannya,” ujarnya.
Selain data hewan ternak, diperlukan juga data kebutuhan vasinator di setiap kabupaten/kota. Pemerintah daerah diminta untuk memastikan dokter hewan dan otoritas veteriner yang tersedia di setiap daerah sebagai pejabat otoritas veteriner (POV). Terkait vaksin PMK, dipastikan telan tersedia sebanyak 800.000 dosis.