Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mengatakan keberadaan Pasar Besar Ngawi akan semakin membuat perputaran perekonomian masyarakat Ngawi dan sekitarnya semakin kencang. Pasar Besar Ngawi ini merupakan pasar modern yang dibangun di lahan seluas 15.940 meter persegi, dan memiliki 291 kios, 244 los serta 20 los kering.
Khofifah mengatakan, pasar itu pernah direhab pada tahun 1990. Kemudian pada tahun 2020, Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengambil alih untuk dilakukan revitalisasi sesuai mandat Perpres 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangun ekonomi di Jatim.
“Targetnya selesai Desember 2021 dengan lingkup pekerjaan gedung pasar, fasilitas penunjang lainnya proteksi kebakaran, lahan parkir dan lain-lain. Alhamdulillah hari ini diresmikan Bapak Presiden Jokowi,” ujarnya.
Revitalisasi Pasar Besar Ngawi ini, lanjut Khofifah, diharapkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan tempat berbelanja yang lebih modern, aman, dan nyaman dengan berbagai fasilitas penunjang yang lengkap.
“Sama seperti Pak Presiden, saya juga berharap keberadaan pasar berbasis bangunan gedung hijau (BGH) ini selain dapat menumbuhkan minat konsumen berbelanja di pasar juga dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi daerah pasca pandemi covid-19,” katanya. (Amal)