SURABAYA, Lingkarjatim.com – Warga Surabaya keluhkan pohon milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, yang berada di Jalan Karah Agung I, Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan. Selain diserbu ulat, pohon jenis Sono itu rawan tumbang lantaran tak terawat.
Berdasarkan pantauan di lokasi, ada sekitar 10 pohon milik Pemkot Surabaya ditanam, di kawasan pemukiman warga setempat. Pohon-pohon itu mendulang tinggi berdaun lebat, namun akhir-akhir ini daun habis dimakan ulat.
Pohon itu berada di ruas jalan padat kendaraan, dan lalu lalang masyarakat setempat, sehingga rawan pohon tumbang. Terlebih, pohon setinggi 10 meter itu tidak pernah dipangkas oleh Dinas Cipta Karya dan Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Pemkot Surabaya.
“Apapagi saat ini hujan disertai angin kencang sering terjadi di Kota Surabaya,” kata Aryk Priyono Sambodo, salah satu warga RT V RW II, Jalan Karah Agung I, Kel. Karah, Kec. Jambangan Surabaya, Sabtu (4/1/2020).
Warga lainnya, Yudi Witanto, mengeluh soal banyaknya ulat pohon hinggap pada tanaman di sekitar rumah. Bahkan, kata Yudi, ulat-ulat itu menggerayangi rumah dan warung kopi yang berada persis di sebelah pohon.
“Rasanya tidak nyaman sekali. Apalagi di sini banyak anak-anak. Orang dewasa saja kalau dihinggapi ulat jijiknya minta ampun. Parahnya lagi ulat itu masuk ke rumah dan warkop,” kata pria yang juga Ketua Karang Taruna setempat itu.
Ketua RT V RW II, Karah Agung I (Karah Pasar), Arif Patichin Firdaus, mengaku telah mengajukan permohonan ke DKRTH Kota Surabaya, baik pemangkasan maupun penyemprotan pohon pada bulan Desember 2019. Namun sampai saat ini DKRTH Kota Surabaya belum juga bergerak cepat, mengatasi keresahan warganya.
“Kami berharap Pemkot Surabaya reaksi cepat dan tanggap dalam melayani masyarakat. Jangan sampai menunggu korban baru kemudian bertindak,” kata Arif.
Untuk saat ini, kata Arif, warga berinisiatif melakukan pembakaran. Namun, setelah dibakar ribuan ulat tersebut justru berkeliaran dan pindah menggerayangi rumah warga.
“Setiap kali disapu, selang beberapa menit ulat-ulat kembali berkeliaran di dinding rumah bahkan masuk ke dalam rumah. Kami harap Pak Lurah Karah serius, karena masalah pohon diserbu ulat dan tidak terawat ini sangat meresahkan warga,” pungkas Arif. (Amal Insani)