SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pemerintah kabupaten/kota disepanjang selatan Jatim, memperkuat mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami. Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat aktivitas kegempaan diwilayah tersebut mengalami peningkatan selama kurun lima tahun terakhir.
“Kepada kepala daerah mohon untuk segera melakukan audit kelayakan konstruksi bangunan dan infrastruktur, penyiapan jalur dan sarana prasarana evakuasi yang layak dan memadai,” kata Khofifah, di Surabaya, Selasa, 21 Desember 2021.
Berdasarkan catatan BMKG, lanjut Khofifah, sepanjang tahun 2013-2015, jumlah gempa bumi di Jatim dengan beragam magnitudo terjadi kurang dari 230 kali per tahun. Akan tetapi pada 2016 hingga 2020, jumlah gempabumi dengan beragam magnitudo meningkat menjadi lebih dari 450 kali setahun, dengan frekuensi tertinggi 655 kali yaitu pada 2016.
Menurut Khofifah, penguatan dalam hal mitigasi tersebut harus dilakukan untuk meminimalisir dampak yang terjadi, jika sewaktu-waktu gempa bumi dan tsunami menghamtam selatan Jatim.