JAKARTA, Lingkarjatim.com – Pandemi covid-19 sampai saat ini masih terus mewabah di hampir seluruh negara di dunia. Meski berbagai upaya pencegahan dan penanganan sudah dilakukan, virus asal cina itu tetap tak mampu dihentikan.
Akibatnya, aktivitas manusia tak bisa seperti biasanya, sebab aturan demi aturan membatasi manusia untuk beraktivitas, khususnya dalam berinteraksi dengan sesama.
Kondisi itu mulai membuat manusia jenuh, sehingga tidak sedikit kejadian atau fenomena yang terjadi kerap dikaitkan dengan wabah virus ini. Bahkan, “asap” pesawat juga kerap dikaitkan dengan penyebaran covid-19.
Fenomena contrail atau condensation trail yang menyerupai “asap” dari pesawat sering kali dihubungkan dengan teori mengenai chemtrail (chemical trail) atau jejak zat kimia di langit.
Berbagai jejak contrail pesawat, khususnya dari pesawat tempur, belakangan banyak diviralkan sebagai bentuk dari chemtrail.
Chemtrail sendiri adalah teori yang menyebut pemerintah atau pihak tertentu melakukan misi rahasia dengan menyebarkan zat kimia beracun ke atmosfer dari pesawat.
Mereka yang percaya dengan teori ini berspekulasi chemtrail merupakan jejak senjata biologis yang disebar untuk melakukan hal-hal buruk seperti penyebaran virus, dilakukan untuk mengurangi penduduk bumi, bahkan sebagai pengendali pikiran.