BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Memasuki musim hujan, para petani mulai mempersiapkan segala kebutuhan untuk bercocok tanam, mulai dari mempersiapkan lahan hingga membeli pupuk untuk perawatan tanaman.
Namun di awal musim hujan ini, Petani di Kabupaten Bangkalan mengeluh. Pasalnya, pupuk subsidi jenis Nitrogen Phoepate Kalium (NPK) sangat sulit didapatkan (langka).
Hal itu disampaikan H. Maon salah satu petani asal Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan. Menurutnya, pupuk yang dikenal dengan nama pupuk hitam itu tidak tersedia di agen pupuk yang biasanya menumpuk.
“Malah di luar agen, banyak penjual pupuk hitam itu, tapi dengan harga yang lebih mahal diluar harga subsidi,” kata dia, Senin (23/12).
Mendengar hal itu, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Mahfud angkat bicara. Menurutnya, distribusi pupuk subsidi itu dikeluarkan melalui RDKK (Rencana definitif kebutuhan kelompok) yang telah ditetapkan.
“Jadi tidak mungkin alokasinya berkurang. Kecuali ada pihak yang bermain di situ,” kata dia.
Mahfud mewanti-wanti agar tidak ada pihak yang mempermainkan dalam distribusi pupuk subsidi yang diperuntukkan masyarakat itu. Karena para petani sangat membutuhkan.
“Kalau pupuk ini di permainkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, tentu ini sudah menyalahi filosofi kita bernegara, dan tentunya itu melanggar hukum,” lanjut dia.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) Kabupaten Bangkalan, Puguh Santoso menyampaikan, kesediaan pupuk hitam subsidi di Bangkalan masih tersedia dan cukup untuk para petani yang bercocok tanam.
“Info itu tidak benar. di sini masih aman, masih cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani,” kata dia.
Selain itu, pihaknya juga memastikan pendistribusian pupuk itu masih tetap melalui agen resmi. “Masalah harga, biasanya itu hanya ongkos pengiriman saja,” ucap dia. (Moh Iksan)