SURABAYA, Lingkarjatim.com – Puluhan bangunan yang berada di bantaran Sungai Jompo di Jalan Sultan Agung, Kabupaten Jember, akan dirobohkan. Kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, proses perobohan dan evakuasi bangunan itu butuh waktu sekitar dua minggu.
“Total ada 10 dari 31 ruko yang ada di bantaran Sungai Jompo ambruk dan masuk ke sungai. Sedangkan 21 bangunan sisanya akan segera dirobohkan, dengan sistem merobohkan ke arah Jalan Sultan Agung,” kata Khofifah, di Surabaya, Rabu (4/3/2020).
Khofifah menyatakan opsi merobohkan bangunan itu berdasarkan rekomendasi dari Kementerian PUPR, mengingat bangunan berdiri di Jalan Sultan Agung merupakan jalan nasional. Sementara Sungai Jompo merupakan kewenangan Pemprov Jatim.
“Sehingga kita harus melakukan pembongkaran bangunan ruko di bantaran sungai, yang tersisa sekaligus mengganti jembatan Sungai Jompo,” ujarnya.
Khofifah berharap masyarakat setempat memaklumi jika aktivitasnya terganggu. Selain akses jalan ditutup sementara, juga akan dilakukan perobohan puluhan bangunan ruko di bantaran Sungai Jompo.
“Sekali lagi, saya mohon masyarakat Jember memaklumi kalau Jalan Sultan Agung harus ditutup selama pengerjaan pembersihan di seputaran Sungai Jompo,” katanya.
Khofifah berpesan, agar alat berat berhati-hati selama proses perobohan dan evakuasi serpihan bangunan. Sehingga pipa PDAM, tepat berada di bawah Jalan Sultan Agung yang mengaliri 3.000 warga aman dan tidak bocor.
“Pesan saya, alat berat yang digunakan untuk perobohan bangunan ruko tersisa maupun nanti untuk pengangkutan material, jangan sampai melebihi kapasitas kekuatan jalan. jangan sampai ada pipa pecah, sehingga mengganggu distribusi air bersih untuk masyarakat,” kata Khofifah.
Proses probohan dan evakuasi bangunan di bantaran akan dimulai hari ini. Total ada tiga unit eskavator yang beroperasi melakukan evakuasi reruntuhan material ruko. Juga ada breaker dan dumptruck serta crane.
“Insya Allah dari proses yang kami koordinasikan ini, dapat dilakukan secara bersama-sama dalam pembersihan ruko sepanjang bantaran Sungai Jompo, karena kewenanangannya memang berbeda beda,” pungkas mantan Menteri Sosial ini. (Amal Insani)