Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Upaya penelusuran tim media Lingkar Jatim untuk mengetahui langsung fakta dilapangan perihal polemik PPDB dan Jual beli seragam berkedok koperasi terus berlanjut. Setelah sebelumnya sudah mengunjungi beberapa sekolah yang berada dibawah Naungan Dinas Pendidikan Jawa Timur yang ada di kabupaten Bangkalan diantaranya, SMAN 1 Kamal, SMAN 1 Bangkalan, SMKN Kamal.
Saat ini tim mencoba untuk berkunjung untuk mengetahui langsung pelaksanaan PPDB dan penerapan Jual beli seragam di SMAN 2 Bangkalan. Setelah beberapa kali gagal karena kepala sekolah tidak ditempat, akhirnya Senin (31/07/23) berhasil bertemu dan mengkonfirmasi langsung.
Kepala sekolah SMAN 2 Bangkalan, Jumali mengatakan bahwa di sekolahnya tidak pernah mempermasalahkan bagi siswa untuk membeli seragam disekolah maupun di luar, Yang terpenting baginya adalah siswa tetap harus sekolah.
“Ada yang tidak pesan ya tidak apa-apa juga, yang terpenting adalah jangan sampai menjadi kendala sehingga tidak sekolah,” ucapnya.
Jumali juga merinci bahwa ada beberapa siswa yang tidak beli seragam di sekolah, ada yang beli dengan cara menyicil dan bahkan ada juga yang membeli sebagian.
Menurut Jumali, lembaganya sudah menyiapkan berbagai opsi kebijakan untuk mengantisipasi jika terdapat siswa yang tidak mampu untuk membeli seragam, namun hal tersebut memang tidak disampaikan secara gamblang dengan alasan khawatir banyak siswa atau orang tua siswa yang pura-pura tidak mampu.
Takut pura-pura tidak mampu karena saya sudah punya pengalaman sebelumnya,” tuturnya seraya tersenyum.
Namun Jumali mengakui bahwa lembaganya tidak memberikan kwitansi kepada siswa atau orang tua siswa yang membeli seragam di sekolah. Untuk alasan tidak memberikan kwitansi tersebut Jumali enggan menanggapi dan hanya tersenyum.
Namun jika memang untuk tahun depan ada kebijakan hal tersebut harus disertai kwitansi, Jumali mengaku siap.
“Yang jelas apa yang dipesan dan harganya sudah ditunjukkan pada saat pertama memesan,” tegasnya.