Menurut Presiden RI dua periode itu, saat ini minyak goreng masih menjadi persoalan di tengah masyarakat meskipun pemerintah telah memberikan subsidi BLT Minyak Goreng. Presiden berharap, harga minyak goreng yang saat ini tinggi bisa kembali mendekati normal.
“Kita ingin harganya yang lebih mendekati normal. Jadi memang harganya tinggi, karena apa? Harga di luar, harga internasional itu tinggi banget, sehingga kecenderungan produsen itu penginnya ekspor memang harganya tinggi di luar,” harapnya.
Pemerintah sendiri, kata Jokowi telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan minyak goreng ini, antara lain melalui beragam kebijakan seperti penetapan Harga Eceran Tertingi (HET) untuk minyak goreng curah dan subsidi ke produsen.
Namun, pihaknya melihat kebijakan tersebut belum berjalan dengan efektif dalam beberapa pekan ini. “Di pasar saya lihat minyak curah banyak yang belum sesuai dengan HET yang kita tetapkan, artinya memang ada permainan,”tandasnya. (Abdus Salam/Hasin).