SURABAYA, Lingkarjatim.com – Ditengah merebaknya konflik horisontal di masyarakat akibat perbedaan pandangan sering kali muncul pertikaian. Belum lama ini terjadi beberapa penyerangan kepada tokoh agama dan tempat ibadah yang dilakukan oleh oknum apalagi Indonesia sekarang ini sedang menghadapi tahun politik.
Merasa bertanggung jawab untuk mendinginkan suasana, PKC PMII Jatim mempelopori Simposium Perdamaian di Indonesia yang mana itu baru pertama kali diadakan di dalam organisasi PMII.
“Ini merupakan simposium perdamain pertama yang dilakukan oleh PMII, di Indonesia baru Jawa Timur,” Kata Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, KH Hasan Mutawakkil Alallah saat menghadiri acara yang mengangkatbtema Simposium Perdamaian: Jawa Timur Damai Untuk Indonesia dan Dunia di gedung Auditorium UIN Sunan Ampel Surabaya, Selasa (20/2/2018)
Dia menilai PMII mengambil langkah berani dan positif sesuai slogannya Tangan Terkepal dan Maju Kemuka benar-benar menjiwai PMII. “Sehingga mereka merasa punya tanggung jawab untuk menjaga wilayahnya agar tetap kondusif,” Ujar Mantan Aktivisi PMII ini
Ia sangat mengapresiasi kepada PKC PMII Jatim yang telah melakukan simposium perdamaiani dan kemasannya luar biasa karena PMII dinilai mampu mendatangkan narasumber dari pemegang otoritas yang ada di Jawa Timur.
“ini yang hadir tadi terdiri dari TNI sebagai pemegang otoritas keamanan nasional dan Kepolisian sebagai pemegang keamanan dan ketertiban serta NU sebagai dominan reabilitas bangsa dan umat Islam di Indonesia pemegang otoritas keagamaan dan kemasyarakatan bertemu bersama dalam membahasa perdamaian,” Ujarnya
Sementara itu Zainuddin, Ketua PKC PMII Jatim mengatakan gagasan simposium perdamaian ini ialah bukti gerakan komitmen PMII dalam level dan dalam kondisi apa pun dalam menjaga kondusifitas dan stabilitas di Jatim.
“Kami akan bekerjasama dengan siapa pun terutama NU. Karena ruh kita tidak akan sempurna tanpa ada arahan para kyai khususnya yang ada di NU” Ucapnya
Terkait kader PMII yang mempunyai pilihan berbeda di Pilgub Jatim, pria yang disapa Jay ini menegaskan agar para kader tidak terjebak dalam konflik. “Kader PMII jangan berkutat dalam konflik namun harus mempersiapkan mental untuk membuat solusi, itu langkah utama yang harus diprioritaskan” Tutupnya (sul)