Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Bangkalan telah menetapkan dan mengumumkan dua pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Bangkalan resmi akan mengikuti kontestasi Pilkada 2024. Dua pasangan calon tersebut adalah Lukman Hakim-Fauzan Jakfar dan Mathur Husairi-Jayus Salam.
Bahkan kedua pasangan calon juga sudah mendapatkan nomor urut yaitu paslon Lukman-Fauzan mendapatkan nomor urut 1 dan paslon Mathur-Jayus mendapatkan nomor urut 2. Hari ini Selasa (24/09/24) rencananya KPU Bangkalan juga akan melakukan Kik Off Kampanye Pilkada serentak 2024.
Menanggapi hal tersebut, ketua Bawaslu Bangkalan, Akhmad Mustaen Saleh mengatakan bahwa dengan ditetapkannya dua pasangan calon tersebut maka tahapan pilkada Bangkalan 2024 sudah masuk ke tahapan yang krusial, termasuk yang rawan pelanggaran menurutnya adalah tahapan waktu kampanye yang akan diberikan kepada para pasangan calon mulai dari tanggal 24 September hingga 10 November 2024.
“Diwaktu ini mereka bebas, memang disediakan oleh negara untuk ke bawah menyapa masyarakat, mengenalkan visi-misi dan mengajak untuk memilih,” ucapnya saat menghadiri acara sosialisasi persiapan kampanye pilkada Bangkalan tahun 2024 yang diadakan oleh KPU di cafe The Sky Bangkalan, Minggu (22/09/24).
Dirinya berpesan kepada semua pasangan calon untuk memanfaatkan waktu yang sudah disediakan oleh negara dengan baik untuk menarik simpati masyarakat yang memiliki hak pilih.
“Jadi kalau kemaren sembunyi-sembunyi, sekarang silahkan dimanfaatkan, jangan sampai kalau sudah dibuka pas tidak ada yang kampanye sama sekali,” lanjutnya.
Namun begitu, dirinya meminta kepada semuanya untuk tetap mematuhi ketentuan yang sudah ada, termasuk mendaftarkan tim relawannya kepada KPU dan tembusan Bawaslu.
“Hari ini tim relawan harus terdaftar, kalau dulu bebas,” tegasnya.
Tidak hanya itu, berbagai ketentuan lain juga menurut nya tidak kalah penting untuk diperhatikan termasuk larangan untuk tidak berkampanye di tempat-tempat ibadah.
Pada kesempatan tersebut dirinya juga berpesan kepada media untuk memberikan kesempatan yang sama kepada masing-masing pasangan calon.
“Mari kasi kesempatan yang sama,” katanya walaupun dirinya mengakui wewenang pengawasan media yang tidak netral tetap menjadi ranahnya dewan pers. (Hasin)
