Gambar Ilustrasi
SURABAYA, Lingkarjatim.com – Pengamat politik dari Unijoyo, Madura, Surokim Abdussalam, menilai langkah Khofifah Indar Parawansa memilih Bupati Trenggalek Emil Elistiato Dardak sebagai cawagub sudah tepat. Surokim menilai pasangan ini disiapkan untuk mengimbangi pasangan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul-Abdullah Azwar Anas.
“Rujukan pertimbangan utama dipilihnya Emil oleh Partai Demokrat adalah demi head to head dengan Abdullah Azwar Anas pada Pilgub Jatim nanti,” kata Surokim, Kamis (23/11).
Pria yang juga Dekan FISIP Unijoyo ini menyebut ada empat hal indikator pasangan yang tepat bagi Khofifah di Pilgub Jatim 2018. Pertama, restu Partai Demokrat sebagai koordinator koalisi parpol pengusung dan bisa disepakati anggota koalisi.
Kedua, mendapat restu dukungan dari tim 9 (para kiai). Ketiga, Emil bisa head to head dengan Anas (Cawagub Gus Ipul) untuk melengkapi kelemahan Khofifah. “Emil Dardak bisa memenuhi paling banyak mendekati semua indikator itu, sehingga pilihan yang masuk akal dan paling potensial bisa bersaing bahkan menjadikan kontestasi Pilgub Jatim mendatang semakin seru,” katanya.
Menurut Surokim, Emil juga memiliki kelebihan lain di banding Anas. Emil tidak ada irisan langsung dengan suara Khofifah, dan bisa mematik pemilih millenial utamanya di wilayah Mataraman, Tapal Kuda, dan Arek. “Dalam situasi pilkada zaman now, pilihan untuk mengakomodir tokoh muda itu pilihan progresif,” ujarnya.
Kendati demikian, kata Surokim, pasangan Khofifah-Emil punya tugas untuk menyatukan suara dari parpol pengusung, utamanya Partai NasDem. Sebab, kata dia, partai besutan Surya Paloh itu ingin Khofifah menggandeng Bupati Ponorogo, yakni Ipong Muchlissoni sebagai jatah cawagub.
“Posisi NasDem dalam koalisi akan sangat tergantung pada arah kehendak Partai Golkar, jika Golkar bisa menerima maka posisi NasDem akan terjepit dan pada akhirnya akan menerima. Apalagi secara fatsun politik, NasDem sebenarnya dalam posisi bukan penentu di koalisi,” kata Surokim. (Mal/Lim)
