BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Puluhan warga Bangkalan yang mengatasnamakan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) melakukan aksi demontrasi di depan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Kamis (06/02).
Kedatangan mereka untuk mempertanyakan penonaktifan peserta PBID sebanyak 42 ribu yang dilakukan oleh Dinkes Bangkalan secara tiba-tiba tanpa ada sosialisasi sebelumnya.
Dalam orasinya, mereka menuntut Dinas Kesehatan Bangkalan untuk mengaktifkan kembali penerima PBID tersebut. Sebab menurut mereka, penonaktifan seharusnya baru berlaku di bulan Maret.
“Tolong kembalikan hak warga miskin seperti semula. Kami rakyat miskin,” teriak koordinator aksi, Muhyi.
Mereka juga meminta agar tidak menjadikan kenaikan premi iuran BPJS sebagai alasan untuk menonaktifkan data PBID.
“Harusnya Dinkes mencari solusinya, jangan diam. Kasihan kami ini rakyat kecil pak, bapak digaji dari uang rakyat,” kata dia.
Menanggapi hal itu, Plt. Dinkes Bangkalan, Sudiyo mengatakan, warga miss komunikasi. Kata dia, warga yang kondisinya urgent bisa mengaktifkan kembali data PBID-nya.
“Kami tidak bisa mengaktifkan kembali data itu, karena butuh dana sekitar Rp 20 miliar untuk meng-cover iurannya,” kata dia.
Sudiyo juga meminta masyarakat untuk bersabar, pihaknya akan melakukan verifikasi ulang semuanya dalam waktu dekat.
“Jadi tolong beri kami waktu untuk memverifikasi ulang data itu. Kami akan lakukan yang terbaik,” ucap dia. (Moh Iksan)