SAMPANG, Lingkarjatim.com – Kontestasi politik dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang di gelar 21 November di 38 Desa Kabupaten Sampang dinilai memiliki intensitas lebih bergelora dibandingkan dengan Pemilihan Legislatif (Pileg) hingga Pemilihan presiden (Pilpres). Pasalnya peran tokoh setempat menjadi lebih sentral untuk mempertahankan pamor kekuasaannya.
Hal tersebut dikatakan oleh Pengamat Politik Kabupaten Sampang, Arman Syahputra. Ia mengatakan bahwa pelaksanaan Pilkades memang selalu rawan dan tensinya lebih panas, karena ada nuansa intervensi kepentingan politik bagi calon kades yang terpilih untuk nantinya bisa dijadikan promotor oleh kepentingan politik berkelanjutan
Selain itu antusiasme masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya di Pilkades saat ini lebih antusias, karena sejak pencoklitan persiapan dibawah dan pembagian undangan juga harus disaksikan oleh Kepala desa. Hal tersebut menurutnya merupakan letak demokrasi yang sebenarnya.
“Masyarakat secara politik sudah tahu bahwa Pilkades kedepan ini sipaun yang punya kepentingan di Pilbup, Pilgub, Pileg dan Pilpres, jadi mungkin greget politiknya di tahun ini, lebih besar dari pada tahun sebelumnya, karena kepala desa sering dimobilisaai oleh kepentingan yang akan datang, sehingga siapapun yang jadi Kades berpotensi untuk bisa mendukung calon bupati calon gubernur dan calon pilpres kan bisa di mobilisasi kedepan,” katanya.
Pihaknya juga melihat proses pelaksanaan Pilkades selalu rawan, tetapi mungkin tensinya kebih panas, karena ada nuansa intervensi kepentingan tokoh poliitk lebih besar kedepannya.
“Jadi wajar jika tokoh tertentu melakukan intrevensi politik kepada kades tertentu untuk mendukung, saya pikir banyak seperti itu. tidak hanga bupati atau siapapun tokoh politik didaerah, sangat punya kepentingan terhadap calon yang dimenangkan,” tambahnya.
Hal tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya kepala desa adalah posisi terbawah untuk bisa memenangkan calon dalam politik kedepan, sehingga banyak tokoh yang secara langsung melakukan intervensi, investasi dana dan segala macamnya.
“Wilayah Madura patron pengaruhnya ada pengaruh tokoh, pengaruh tokoh masih ada dan kental nuansa seperi itu, meskipun itu tidak menggaransi dukungan tokoh akan menjadi menang, tetapi harus dilihat dari bawah, karena banyak faktor untuk hisa memenangkan, dan itu hanya salah satu faktor penting,” imbuhnya.
(Abdul Wahed)