SURABAYA – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen akan digelar ketika Kota Surabaya, ditetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.
Saat ini, pembelajaran SD-SMP di Surabaya masih dilakukan secara bergantian, yakni PTM 50 persen dan 50 persen secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan durasi 6 jam.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, mengatakan seiring ditetapkannya PPKM Level 2 di Kota Surabaya, maka PTM SD-SMP diterapkan 50 persen bergantian tanpa sesi sejak Senin, 14 Maret 2022. Sedangkan 50 persen sisanya mengikuti daring.
“Sambil terus kita lakukan evaluasi. Mudah-mudahan level PPKM di Surabaya terus turun ke Level 1 dan bisa menuju ke 100 persen PTM,” kata Yusuf, di Surabaya, Kamis, 17 Maret 2022.
Yusuf menyebut, apabila nanti PTM diterapkan 100 persen, maka tentu di awal pola yang dijalankan tetap menyesuaikan dengan kondisi sekolah. Sebab, setiap sekolah itu memiliki ruangan kelas dengan kapasitas yang berbeda.
“Kita acuannya tetap pada SKB 4 Menteri dan PPKM Inmendagri. Kalau sudah level 1, kalau memungkinkan 100 persen pakai shift, kita lakukan. Karena kondisi sekolah itu variatif, ada yang luasan kelas lebar, ada yang kecil,” katanya.