Dijelaskan, pembelanjaan obat PMK sudah dilakukan mulai bulan kemarin Juni, akan tetapi tidak kebagian stok obat yang dibutuhkan sehingga harus menunggu.
Selain itu, datangnya obat tidak secara bersamaan, artinya bertahap. Namun, jika ada obat yang datang ke Sampang pihaknya mengaku akan langsung mendistribusikan kepada yang membutuhkan.
“Obat sudah order mulai bulan kemarin, tapi yang datang hanya sebagian, dan itu kami langsung mendistribusikan secara geratis,” jelasnya.
Kendati demikian, sapi terpapar wabah PMK di Sampang berdasarkan data yang masuk pada (13/7) kemarin tercatat ada 4.973 ekor. Dari jumlah itu yang sembuh melalui pelayanan secara mandiri sekitar 1.880 ekor sapi. Maksud pelayanan mandiri yaitu tidak ada bantuan obat dan biaya operasional.
“Obat dari Rp 110 juta itu mencukupi atau tidak belum diketahui, karena masih dilihat dulu tingkat penyebarannya. Semoga saja sapi yang sembuh dari PMK tidak kambuh lagi,” pungkasnya. (Jamaluddin/Hasin)