SAMPANG, Lingkarjatim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) menggelontorkan dana cadangan atau belanja tidak terduga (BTT) tahun 2022 sebesar Rp 300 juta.
Pasalnya, anggaran Rp 300 juta tersebut merupakan dana sementara, sebab bisa jadi pagunya akan ditambah lantaran penyebaran wabah PMK belum bisa dipastikan menurun atau tidak.
Ketua TAPD Sampang, Yuliadi Setiyawan menyampaikan, mengalokasikan dana cadangan atau belanja tidak terduga (BTT) sebesar Rp 300 juta untuk melakukan pengadaan obat sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Bahari.
Pasalnya, banyak sapi warga yang terjangkit PMK, bahkan sebagian sapi sudah mati. Wabah tersebut barus segera di tangani, agar penyebarannya tidak semakin meluas, baik melalui pengadaan obat atau hal lain yang bersumber dari dana cadangan.
“Penanganan PMK kita sudah menyiapkan dana cadangan untuk membelanjakan obat-obatan dan hal lainnya. PMK inu wabah, maka harus segera diatasi,” tuturnya, Selasa (5/7/2022).
Lebih lanjut, sebaran PMK harus terus dipantau, agar diketahui sebarannya menurun atau tidak. Mudah-mudahan, dengan penanganan yang dilakukan angka sapi teruangkit PMK ini menurun, sehingga dana yang disediakan itu bisa cukup.
Namun, jika semisal sebarannya semakin naik maka pemerintah daerah harus manambahkan anggaran penanganan PMK. Jadi, dana Rp 300 juta yang dialokasikan ke penanganan wabah PMK itu sifatnya sementara, sebab bisa jadi ditambah.
“Sementara ini kita sediakan Rp 300 juta dari BTT untuk pembelanjaan obat dan hal lainnya. Bisa jadi nanti ditambah, cuma kita lihat dulu trend kasusnya,” ujar Yuliadi Setiawan yang juga menjabat sebagai Sekda Sampang itu.
“Kita akan tetap menjamin keberlangsungan penangan PMK ini. Alhamdulillah vaksin sapi sudah datang, semoga dengan vaksin itu trend kasus penyebaran PMK di Sampang bisa diminimalkan, sebagaimana pada vaksin Covid-19,” imbuhnya.