SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Sejak awal tahun hingga September 2023, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sidoarjo menyebut angka pekerja migran Indonesia (PMI) meningkat. Jumlahnya mencapai 162 orang dengan paling banyak negara tujuan Hongkong.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Penempatan dan Penyaluran tenaga kerja Disnaker Sidoarjo Ira Kurniawati, ketika sosialisasi bersama Anggota DPR RI komisi IX Fraksi Demokrat Lucy Kurniawati dan BP2MI dengan tema “Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negri dan Migrasi Aman” di Balai Desa Balongdowo Kecamatan Candi Sidoarjo, Senin (27/11/2023).
Ira menjelaskan sejak pandemi Covid-19, angka tenaga migran asal Sidoarjo menurun di tahun 2022 jumlah PMI hanya 125 orang. Di awal tahun 2023 sejak bulan Maret jumlah pekerja migran asal Sidoarjo meningkat signifikan 162 orang dengan negara tujuan Hongkong. Rata-rata mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT).
“Paling banyak tujuannya negara Hongkong dengan profesi sebagai pembantu rumah tangga. Selain itu, Taiwan dan Malaysia juga ada,” jelas Ira.
Ia juga mengaku telah menjalin komunikasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk memastikan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sidoarjo berangkat sesuai dengan prosedural.
Sementara itu Anggoata DPR RI Lucy Kurniasari menegaskan pekerja migran adalah pahlawan yang menyumbang devisa kurang lebih Rp159,6 triliun per tahun. Pihaknya ingin memastikan hak-hak PMI ditunaikan serta keamanan mereka sebelum dan sesudah bekerja hingga tiba di tanah air.
“Setidaknya masyarakat saling peduli ketika ada orang-orang terdekatnya yang ingin bekerja di luar negeri sebagai tenaga migran dan berangkat sesuai prosedural. Tentu, kami semua bersama pihak terkait semaksimal mungkin memberantas sindikat pekerja migran,” tegas Lucy.