SURABAYA, Lingkarjatim.com – Citra baik masyarakat terhadap kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pupus. Warga Surabaya menilai kinerja Pemkot Surabaya cendrung mengabaikan keluhan warganya menjelang Risma purna tugas pada tahun 2020 ini.
“Mestinya kinerja Pemkot tidak memudar menjelang Bu Risma purna tugas. Harusnya lebih digenjot lagi, agar kepemimpinan Bu Risma berakhir dengan bagus,” kata Seksi Keamanan dan Ketentraman RT V RW II, Karah Agung I, Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya, Kahfi Taufani, kepada wartawan, Minggu (5/1/2020).
Padahal, kata Kahfi, Risma ingin mengakhiri jabatannya dengan husnul khatimah atau berakhir dengan baik. Hal itu disampaikan Risma pada rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Kamis (31/10/2019) lalu.
“Namun keinginan Bu Risma sepertinya belum mendapat suport anak buahnya. Dimana kinerja bawahannya malah terkesan mengabaikan keluhan warganya,” kata Kahfi.
Kahfi mengaku kecewa terhadap pelayanan Pemkot Surabaya, dalam hal ini Dinas Cipta Karya dan Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH). Surat permohonan pemangkasan sekaligus penyemprotan pohon di wilayahnya tidak direspon.
“Mengajukan bulan Desember 2019, sampai awal tahun 2020 belum ada tindakan dari pihak Pemkot. Ini bukti kinerja Pemkot tidak baik, tidak seperti yang digembar-gemborkan di media,” kata bapak tiga anak itu.
Warga lainnya, Aryk Priyono Sambodo, mengaku heran kinerja Pemkot yang tidak respon pada keluhan warganya. Ia menyayangkan ini terjadi menjelang Risma purna tugas tahun 2020 ini. “Saya harap Pemkot sebagai pelayan warga, benar-benar serius, responsip, tanggap dan sigap, pada keluhan masyarakat. Apalagi mereka dibayar dari uang rakyat,” ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari pejabat Dinas Cipta Karya dan Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Pemkot Surabaya. Saat coba dikonfirmasi, Kepala DKRTH Kota Surabaya Chalid Bukhori, belum juga merespon keluhan warga ini. (Amal Insani)