SAMPANG, Lingkarjatim.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Sampang menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Senin (7/3/2022).
Aksi demonstrasi itu dipicu dengan adanya dugaan penyelewengan pendistribusian bantuan sosial (Bansos) Jenis Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Bahari. Sesuai dengan juknis yang dikeluarkan oleh Kementerian sosiali (Kemensos) pada triwulan pertama, yakni Januari, Februari dan Maret bantuan tersebut diberikan secara tunai dengan total uang yang diterima oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar Rp 600 ribu.
Pantauan Lingkarjatim.com, pada saat menggelar aksi demonstrans di depan kantor Bupati dan wakil Bupati Sampang peserta aksi tidak ditemui oleh Bupati dan Wakilnya.
Sebagai bentu kekecewaannya peserta aksi langsung berputar balik ke Kantor DPRD Sampang untuk menyampaikan aspirasinya, namun juga tidak ditemui oleh pimpinan DPRD Sampang, sehingga aksi tersebut sempat ricuh dan saling dorong dengan pihak keamanan.
Ketua PC PMII Sampang Nadir Fatih menyampaikan, penyaluran bansos BPNT yang diganti dengan bantuan program sembako berbentuk uang sebesar Rp 600 ribu di Kabupaten Sampang banyak polemik.
Sebab berdasarkan laporan dan temuan di lapangan banyak oknum pejabat desa yang diduga bermain-main dan memanfaatkan program yang direalisasikan oleh kemensos tersebut.