PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Bupati Pamekasan Badrut Tamam membeberkan kronologi meninggalnya seorang warga Pamekasan karena virus Corona. Penjelasan diberikan karena dengan satu kasus kematian pasien PDP itu, Pamekasan kini masuk dalam zona merah virus flu Wuhan Covid 19.
Pada 17 Maret lalu, kata Badrut, pasien itu datang dari Malang ke Pamekasan dalam keadaan sakit. Dua hari kemudian, dia dirawat di RSUD Pamekasan dengan status PDP hingga meninggal dunia pada 20 Maret keesokan harinya.
“Meninggal kurang lebih jam 12.30 WIB,” Tutur Badrut.
Semula meninggalnya pasien PDP itu tak merisaukan karena pada 24 Maret, hasil uji swap oleh Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Surabaya keluar dan dinyatakan negatif Corona.
“Baru kemudian hari ini pada tanggal 29/3/2020 kurang lebih pukul 17.00 WIB, berdasarkan hasil laboratorium Balitbangkes Jakarta menyatakan pasien itu positif Covid-19,” Ujar politikus PKB itu.
Atas situasi itu, Badrut memastikan secepatnya melakukan Rapid test terhadap semua orang yang sempat melakukan kontak langsung dengan korban. Orang tuanya telah mengisolasi diri.
Bahkan, para tenaga medis rumah sakit yang sempat menangani pasien itu telah menjalani isolasi mandiri sejak pasien itu meninggal. “Sampai sejauh ini kondisi mereka semua baik-baik saja,” Kata dia.
Satgas Covid-19 Pamekasan merinci jumlah ODR hingga kini sebanyak 1923 orang, ODP sebanyak 101 orang, PDP ada 1 orang dan yang positif ada 1 orang.
(Supyanto Efendi)