Ketiga, Indeks Gini sebagai salah satu instrumen untuk mengukur kesenjangan pendapatan masyarakat menunjukkan kinerja yang stagnan, yakni capaian yang tetap (flat) setiap tahun sebesar 0,364. Untuk itu Pansus merekomendasi :
1). Dilakukan perbaikan Target Indeks Gini untuk tahun 2022 yang berada di atas capaian tahun 2020 dan 2021.
2). Pada perubahan RKPD Tahun 2022 harus sudah ada identifikasi program dan kegiatan strategis yang dapat mendorong peningkatan capaian Indeks Gini.
Keempat, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2021 capaiannya sangat kecil, yaitu 72,14 dari target yang ditetapkan 72,13-72,83 atau hanya tercapai 0,01 poin.
Kualitas Sumberdaya Manusia merupakan faktor kunci peningkatan daya saing daerah, maka Pansus merekomendasikan sebagai berikut;
1). Perangkat daerah pengampu urusan pendidikan dan urusan kesehatan harus mampu melakukan pemetaan lokus wilayah yang terbelakang secara pendidikan dan kesehatan, sekaligus menyusun roadmap pengembangan pendidikan ke depan.
2). Tindaklanjut pemetaan pada poin 1) tersebut di atas harus sudah dimulai pada perubahan APBD tahun 2022.
Kelima, Persentase Penduduk Miskin, harus mendapat perhatian yang lebih serius lagi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Karena capaian keberhasilannya hanya 0,59 saja dari tahun sebelumnya.
Pansus menilai bahwa kebijakan penanggulangan kemiskinan belum berperspektif spasial, mengingat lokus kemiskinan di Madura dan tapal kuda masih terus terjadi sepanjang tahun.