Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Minimnya anggaran selalu menjadi alasan utama pemerintah kabupaten Bangkalan untuk tidak melakukan percepatan pembangunan di Kabupaten Bangkalan.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dinilai masih sangat kecil sehingga membuat pemerintah daerah (Pemda) kabupaten Bangkalan seakan tak berdaya untuk melakukan pembangunan dan mengejar ketertinggalan.
Tidak hanya anggaran yang minim, namun kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinilai belum memuaskan juga menjadi masalah tersendiri bagi kemajuan Kabupaten Bangkalan.
Tak tanggung-tanggung Pj Bupati Bangkalan Arif Moelia Edi sempat mengingatkan agar para ASN yang berada dibawah naungan pemkab Bangkalan untuk bisa bekerja dengan lebih baik.
“Saya ingatkan kepada teman-teman, ayo lebih fokus, kerja lah dengan baik, karena kalian sudah digaji oleh negara dan dengan keringat rakyat,” ujarnya, Jumat (15/12/2023).
Bahkan Pj Bupati Bangkalan mengatakan jika seandainya masyarakat mengetahui bahwa pajak retribusinya hanya untuk membayar ribuan pegawai di Bangkalan yang tidak ada kontribusinya bagi pelayanan rakyat maka rakyat akan marah.
“Kalau rakyat tahu hasil keringatnya hanya untuk membayar pegawai yang tidur, mereka akan marah,” tambahnya.
Namun, disaat PAD rendah, kinerja ASN yang juga belum memuaskan, ternyata juga ditemukan organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ditengarai menghambur-hamburkan anggaran yang tidak jelas.
Seperti misalnya OPD Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) kabupaten Bangkalan hanya untuk makan minum rapat menghabiskan anggaran hampir setengah Miliar selama tahun 2023 yaitu sebesar Rp. 407.970.000 (Empat ratus tujuh juta sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah).
Saat dikonfirmasi, Plt Kepala DPMD kabupaten Bangkalan Rudianto membenarkan bahwa anggaran makan dan minum untuk rapat selama tahun 2023 memang tinggi karena ada beberapa kegiatan besar diantaranya pilkades serta TMMD.
“Jadi tahun 2023 ada TMMD anggarannya ada di kita, kemudian ada pilkades anggarannya ada di kita, kemudian juga ada dukungan kegiatan PKK itu juga ada di kita,” ucapnya saat dikonfirmasi Kamis (04/01/23).
Dirinya menilai tingginya anggaran belanja di OPDnya tersebut bisa dimaklumi karena tiga kegiatan besar tersebut.
“Jadi belanja maminnya memang gede karena ada tiga hal itu,” ungkapnya.
Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, alasan yang disampaikan oleh kepala DPMD kabupaten Bangkalan menjadi tidak masuk akal mengingat anggaran makan minum tahun 2022 ternyata juga tinggi yaitu sebesar RP. 397.204.000 (tiga ratus sembilan puluh tujuh juta dua ratus empat ribu rupiah), hanya selisih sepuluh juta rupiah.