Sampang, Lingkarjatim.com,- Salah satu pemuda Desa Plaggeren Timur Banyuates Sampang mengolah hasil pertanian singkong menjadi produk kripik yang memiliki nilai ekonomis.
Pemuda bernama Suki tersebut mengaku telah menekuni berbagai jenis usaha, namun saat ini dirinya mencoba untuk fokus usaha produksi olahan kripik singkong.
Bukan tanpa alasan, kepada Lingkarjatim.com Suki mengatakan bahwa dirinya ingin berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi desanya, walaupun tidak seberapa.
“Saya ingin bermanfaat untuk desa saya,” ucapnya singkat.
Menurut Suki, masyarakat di desa dimana dia tinggal mayoritas berprofesi sebagai petani, salah satunya sebagai petani singkong musiman, namun hasil pertaniannya belum ada satupun yang diolah hingga menjadi produk jadi dan bernilai ekonomis sehingga bisa mensejahterakan keluarga dari petani tersebut.
“Disini mayoritas masyarakat adalah petani, termasuk petani singkong dan lainnya, namun terkadang hasil pertaniannya hanya dibuat makan sendiri, belum ada yang diolah hingga jadi produk dan dijual sehingga menghasilkan,” lanjutnya.
Maka dari itu dirinya memiliki impian bisa mendirikan sebuah pabrik olahan produk pangan dari hasil pertanian di desanya sehingga bisa menambah kesejahteraan petani dan membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat desa.
“Pemuda desa pun akhirnya banyak yang memilih meninggalkan desa dengan merantau, karena tidak ada pilihan lain, untuk bisa memperjuangkan masa depannya,” ucap Suki menceritakan apa yang terjadi di desanya.
Bahkan Suki menambahkan tidak sedikit warga di desanya yang menjadi TKI secara ilegal ke luar negeri.
“Saya bisa saja tidak berbuat apa-apa, tinggal menikmati apa yang ada, tanpa harus berlelah-lelah membangun sebuah usaha, tapi saya hanya ingin bermanfaat untuk desa dimana saya dilahirkan,” ucap Suki dengan nada penuh kesungguhan.
“Saat ini memang masih hanya olahan singkong tapi tidak menutup kemungkinan nanti juga akan ada produk olahan pertanian lainnya, mohon doanya,” tuturnya berharap impiannya bisa menjadi kenyataan.
Untuk saat ini, Suki dengan dibantu beberapa pekerja memproduksi kripik singkong dengan alat seadanya, dan hasilnya di distribusikan ke warung-warung terdekat untuk dijual.
Walaupun masih penuh dengan keterbatasan namun usaha produksi kripik singkong yang di tekuni oleh Suki sudah berhasil menciptakan lapangan pekerjaan. (*)