Nasional, Lingkarjatim.com,- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Nurul Ghufron membenarkan terjadi dinamika dalam hubungan antarpimpinan di lembaga antirasuah tersebut. Ia menyebut ada banyak hal belakangan ini yang memicu memanasnya hubungan antarpimpinan KPK.
Bahkan, dia mengakui penanganan kasus Formula E menjadi salah satu penyebabnya.
“Tidak hanya itu, jadi banyak hal, tidak hanya itu. Yang mungkin itu yang letup-letup kepada Anda, itu salah satunya,” ujar dia saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK pada Jum’at, 17 Februari 2023.
Meski begitu, Ghufron mengatakan pasang surutnya hubungan antarpimpinan tersebut merupakan hal yang wajar. Sebab, kata dia, silang pendapat merupakan hal yang alamiah.
“Tapi kan biasa namanya kami berlima untuk kemudian perbedaan itu dinamika yang natural ya, alami,” kata dia.
Ghufron juga mengatakan permasalahan tersebut juga sudah diselesaikan melalui Dewan Pengawas. Ia menyebut para pimpinan sudah mendapat wejangan dari Dewas KPK.
“Jadi intinya kami sudah menerima masukan dari dewas dan dewas juga sudah secara bijak mengumpulkan kami. Dan kami di titik temu,” ujarnya.
Selain itu, Ghufron juga membeberkan sejumlah rekomendasi dari Dewas KPK untuk memperbaiki hubungan para pimpinan. Hal itu, kata dia, guna meningkatkan kolegialitas para pimpinan saat ini.
“Masukan-masukannya dan itu tentu menjadi masukan positif kepada pimpinan untuk bagaimana meningkatkan, ya salah satunya agar misalnya ya outbound dan lain-lain,” ujar dia.
Sebelumnya, beredar kabar yang menyebut para pimpinan memiliki hubungan yang tidak harmonis. Kabar tersebut muncul setelah Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengkritisi Firli Bahuri selaku Ketua KPK.
Nawawi menyebut Firli dengan sebutan one man show beberapa waktu lalu. Hal itu diungkapkan saat dimintai tanggapan soal janji Firli Bahuri kepada Lukas Enembe.
Selain itu, dugaan retaknya hubungan para pimpinan terjadi setelah ada silang pendapat dalam penanganan kasus Formula E. Dugaan keretakan hubungan tersebut juga sampai kepada para jajaran di KPK.
Dugaan keretakan hubungan di dalam internal KPK tersebut juga berujung kepada sejumlah isu pengembalian sejumlah pegawai ke instansi asal. Terbaru, Deputi Penindakan Karyoto dan Direktur Penyelidikan Endar Priantoro diusulkan untuk promosi di kepolisian.
Artikel ini sudah tayang di media Tempo dengan judul “Dinamika di Pimpinan KPK, Nurul Ghufron: Bukan Hanya karena Formula E”
